Sabtu, 01 Oktober 2011

Telaah Kurikulum_Analisis Materi Ajar


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan yang telah dirumuskan maka dapat diketahui bahwa tujuan dari pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:
1.      Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2.      Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
3.      Menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.
Pendidikan sistem terbuka: fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan.
 Pendidikan multimakna: proses pendidikan yang diselenggarakan dengan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan watak dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup.
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahanpelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
 Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Pengembangan kurikulum secara berdiversifikasi dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada.
Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh Pemerintah. Kua di daerahrikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untukpendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan. Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan. Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap pengelola, satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Masyarakat dan/atau organisasi profesi dapat membentuk lembaga yang mandiri untuk melakukan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58.

Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP. Panduan ini berisi sekurang-kurangnya:
1.      Model-model kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk SD/MI/ SDLB/SMP/MTs/SMPLB/SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK pada jalur pendidikan formal kategori standar;
2.      Model-model kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk SD/MI/ SDLB/SMP/MTs/SMPLB/SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK pada jalur pendidikan formal kategori mandiri.
Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah keagamaan berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP. Panduan ini berisi sekurangkurangnya model-model kurikulum satuan pendidikan keagamaan jenjang pendidikan dasar dan menengah
Dalam KTSP, standar kompetensi dan kompetensi dasar sudah ditentukan oleh Kementrian Pendidikan Nasional. Untuk indikator dan hal yang lain sebagainya ditentukan oleh masing-masing sekolah menurut sumber daya yang ada pada sekolah tersebut. Jadi antar sekolah yang satu dengan sekolah yang lain dapat berbeda dalam pelaksanaan pembelajaran di masing-masing tempat sesuai dengan sumber daya yang ada. Jadi pelaksanaan pembelajaran akan berlangsung dengan baik tanpa masalah karena pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan sarana dan prasarana. Pembelajaran tidak terkesan dipaksakan sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal.
Dalam KTSP, Guru boleh membuat bahan ajar yang sesuai dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Bahan ajar ini dibuat sebaik mungkin sesuai dengan SK, KD dan indikator yang akan dicapai. Dalam pembuatan bahan ajar guru harus menyesuaikan materi sesuai dengan tingkatan siswa, sehingga siswa dapat menerima pelajaran tanpa masalah. Materi tidak boleh terlalu sempit maupun terlalu luas, yang paling baik adalah sesuai dengan SK dan KD yang telah ditentukan. Banyak bahan ajar yang tidak sesuai dengan SK dan KD yang ada sehingga pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan maksud semula. Kadang ada materi bahan ajar yang terlalu luas membahas suatu aspek sehingga materi yang pokok malah kurang mengena. Materi ajar an metode mengajar yang cocok sangat diperlukan agar pembelajaran berlangsung maksimal.
B.     Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menganalisis bahan ajar kelas X materi virus dalam kesesuaiannya terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar.
C.    Rumusan Masalah
1.      Apakah bahan ajar virus kelompok kami telah sesuai dengan SK dan KD yang ditentukan?
2.      Apakah cakupan  materi dalam bahan ajar ini cukup sesuai untuk diberikan pada siswa kelas X?








BAB II
ISI

Bahan ajar yang dianalisis merupakan bahan ajar virus kelas X yang telah dibuat oleh salah satu rekan. Analisis yang dilakukan berkaitan dengan kesesuaian bahan ajar tersebut dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang telh sesuai dengan SK dan KD yang ditentukan Dinas Pendidikan sehingga tujuan yang diharapkan akan tercapai. Setiap sekolah dan guru berhak menyusun bahan ajar masing-masing yang dianggap sesuai diterapkan di suatu tempat.
Dalam bahan ajar ini menjelaskan tentang ciri-ciri virus, perbanyakan diri virus dan peran virus bagi kehidupan. Secara umum materi yang diajarkan dalam bahan ajar ini telah sesuai dengan KD yang ditentukan. Namun, apakah kedalaman materi yang dibahas telah cukup sesuai untuk siswa kelas X? Itulah yang akan dibahas di bawah ini.
A.    Analisis Mengenai Submateri CIri-Ciri Virus
Sebagaimana kita ketahui, virus merupakan  parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
CIRI-CIRI VIRUS SECARA UMUM
1.                  Aseluler
2.                  Berukuran amat kecil
3.                  Memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
4.                  Hanya dapat berkembang biak di dalam sel atau jaringan yang hidup.
5.                  Virus umumnya berupa kristal dan memiliki variasi bentuk : oval, memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong (kepala oval, ekor silindris)
Pada materi virus kelas X SMA ini, mendeskripsikan ciri – ciri virus harus dipahami benar oleh siswa, bila perlu sampai pada ciri – ciri yang paling detail sekalipun. Siswa harus memahami konsep virus secara umum, karena apabila tidak mengerti, bagaimana mengetahui lebih dalam lagi kalau yang dasarnya saja belum mengerti, dan otomatis harus lebih detail dari pada SMP.
Pada bahan ajar yang telah dianalisis, materi yang termuat telah sesuai dengan KD yang ditentukan. Materi yang terangkum telah cukup dalam dan cocok untuk siswa kelas X. Pembahsannya tidak terlalu melebar sehingga stujuan inti dari pembuatan bahan ajar ini dapat tercapai.
Pada pendeskripsian tentang ciri – ciri virus, mungkin pada materi SMP belum sampai terlalu mendetail, tetapi pada materi SMA, pencontohan pada dasar materinya harus selaras dengan kehidupan nyata juga, sehingga mudah dipahami oleh siswa, apabila tidak mengerti, siswa diharapkan bertanya kepada guru, agar siswa mantap untuk menjalani mata pelajaran Biologi dengan pokok bahasan virus.


B.     Analisis Mengenai Submateri Replikasi Virus
Materi virus memiliki Kompetensi Dasar  2.1.Men-deskripsi-kan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan. Dan dengan Indikator Menjelaskan cara hidup virus, Menjelaskan cara replikasi virus, Membuat charta replikasi virus.
Kegiatan pembelajarannnya meliputi :
§ Melakukan kajian literatur menemukan cara virus hidup dan melakukan replikasi pada sel/jaringan hidup.
§ Menyimpulkan cara replikasi virus dari hasil kajian literatur melalui kegiatan  diskusi.
            Dalam praktek pembelajarannya, guru mampu menjelaskan bagaimana cara hidup virus, dan penjelasannya tentang replikasi virus. Guru bisa memanfaatkan media berupa charta yang memvisualisasikan tentang replikasi virus agar siswa memiliki gambaran nyata tentang proses replikasi virus.
 Pada materi pebelajaran replikasi virus, bahan ajar yang telah di buat oleh Ikke Widyaningrum sudah sesuai dengan SK dan KD. Cakupan materi yang tersaji dalam bahan ajar juga tidak terlalu luas/ dalam untuk cakupan siswa SMA.Bahan Ajar yang di buat juga tidak terlalu mudah, didalamnya sudah di jelaskan mengenai daur replikasi virus baik  daur litik maupun daur lisogenik.
Didalamnya juga terdapat gambar yang mmperlihatkan cara infeksi virus secara litik dan lisogenik. Sehingga siswa tidak hanya di beri penjelasan secara teoritis yang mungkin masih bersift abstrak, namun siswa juga di suguhi gambar yang diharapkan dapat memperjelas objek yang dipelajari.
C.    Analisis Mengenai Submateri Peranan Virus Bagi Kehidupan
Yang dipaparkan dalam KD yakni Mendeskripsikan ciri-ciri replikasi, dan peran virus dalam kehidupan, kemudian dijabarkan pada materi pokok :
§     Mencari informasi bagaimana virus dapat berperan menguntungkan ataupun merugikan bagi kehidupan dari berbagai sumber media/buku  melaui penugasan.
§  Mengidentifikasi cara-cara menghindari bahaya virus, seperti influenza, AIDS
Dan indicator yang menyebutkan :
§  Mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan.
§  Menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan
§  Mengkomunikasikan cara menghindari diri dari bahaya virus, seperti influenza, AIDS, Flu burung dll.

Dan kemudian diaplikasikan pada praktek pembelajaran yaitu
Ø      Peranan virus dalam kehidupan.
Guru dapat menjelaskan :
”’ Virus dapat menguntungkan manusia , yaitu berperan sebagai vektor dalam rekayasa genetika.Virus merugikan manusia karena dapat menimbulkan penyakit seperti Hepatitis, AIDS, Flu burung atau menyerang tumbuhan dan hewan  seperti Citrus Vein Phloem Desease (CVPD) pada tanaman jeruk, Tobacco Mozaic Virus (TMV) pada tembakau ,dan New Castle Desease (NCD) pada ayam”
Dan untuk mempertegas penegtahuan siswa guru dapat memberikan tugas proyek berupa :
Hepatitis, Flu burung dll melalui studi literatur atau  kegiatan observasi lapangan ke Puskesmas/klinik melalui penugasan kelompok.”
Dengan peserta didik melakukan pengamatan atau observasi langsung ke lapangan mereka mengetahui langsung peranan virus pada kehidupan mereka baik yang menguntungkan ataupun yang merugikan.
Dan semua pembelajaran tersebut sudah terangkum dalam bahan ajar yang kami telaah, sehingga bahan ajar yang dibuat teman kita sudah sesuai SK, KD dan indikator.


BAB III
PENUTUP

A.    Penutup
Setelah melakukan analisis terhadap bahan ajar virus materi kelas X ini, kami dapat menari beberapa kesimpulan, yaitu:
1.      Materi yang disampaikan dalam bahan ajar  tersebut telah sesuai dengan apa yang diharapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2.      Materi yang terangkum dalam bahan ajar dirasa telah cukup sesuai untuk siswa kelas X.
3.      Bahan ajar tersebut kami nilai telah cukup baik untuk digunakan mengajar siswa kelas X dalam mteri Virus.
B.     Saran
Untuk semua pengajar maupun calon pengajar yang profesional, diharapkan dalam membuat bahan ajar yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar menyesuaikan materinya sesuai dengan SK dan KD yang ditentukan serta indikator dari sekolah masing-masing. Materi disesuaikan dengan tingkat pengetahuan siswa sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tulis komentar anda, untuk blog ini yang lebih baik.

Apakah blog ini bermanfaat untuk Anda?

Pengunjung

Pengikut