Laporan Praktikum Mikrotek_MIKROMETRI


PENGUKURAN MIKROSKOPIS (MIKROMETRI)

I.                   TANGGAL PRAKTIKUM
      Senin, 23 Mei 2011

II.                TUJUAN
1.      Mahasiswa mampu memahami cara kerja mikrometri
2.      Mahasiswa mampu menggunakan mikrometri juga dapat mengkalibrasi.
3.      Mahasiswa menentukan ukuran preparat mikroskopis dengan mikrometri.

III. LANDASAN TEORI

Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sel sangat kecil sehingga untuk melihatnya harus menggunakan alat yang disebut mikroskop. Mikrometer merupakan kaca berskala dan dikenal 2 jenis micrometer yaitu mikrometer okuler dan mikrometer objektif. Mikrometer okuler dipasang pada lensa okuler mikroskop, sedangkan micrometer objektif berbentuk slide yang ditempatkan pada meja preparat mikroskop. Jarak antar garis skala pada mikrometer okuler tergantung pada perbesaran lensa objektif yang digunakan yang menentukan lapang pandang mikroskop. Jarak ini dapat ditentukan dengan mengkalibrasi antara mikrometer okuler dan objektif.
Mikrometer objektif memiliki skala yang telah diketahui, menjadi tolak ukur untuk menentukan ukuran skala mikrometer okuler. Satu skala micrometer objektif = 0,01 mm / 10 µm. Kebanyakkan mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16 mm, berkekuatan rendah (10 X); lensa 4 mm, berkekuatan kering tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X). Objektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran: 5X, 10X, 12,5X dan 15X. Lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata (Pramesti, 2000).
Mikrometri merupakan suatu cara untuk mengukur panjang atau lebar sel secara mikroskopis menggunakan okuler mikrometer yang ditempatkan di bagian okuler dan objek mikrometer yang ditempatkan di lensa objektif. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari nilai skala okuler mikrometer, kemudian baru mengukur panjang atau lebar sel karena panjang atau lebr sel adalah merupakan perkalian bagian skala paa saat pengukuran panjang atau lebar sel dengan nilai skal okuler (Indoskripsi.com, 2009).
Kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mamputelusur (traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional.
 Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus.










IV.   CARA KERJA

Sebelum menggunakan mikrometri untuk mengukur preparat, praktikan harus mengkalibrasi terlebih dahulu, dengan langkah sebagai berikut;
1.      Memasukkan micrometer okuler kedalam tabung lensa okuler yang paling atas pada posisi yang tepat. Hal ini dapat diketahui dari gambaran deretan skala yang terlihat apabila dilakukan pengamatan dibawah mikroskop.
2.      Mengatur lensa objektif micrometer pada perbesaran lemah 10x
3.      Meletakkan objektif micrometer diatas meja preparat tepat dibawah lensa objektif seperti meletakan preparat yang akan diamati. Memfokuskan bayangan yang terlihat sehingga diperoleh gambaran skala objektif yang jelas.
4.      Mengatur kedua lensa hingga skalanya berhimpit satu sama lain
5.      Melakukan perhitungan kalibrasi, missal didapatkan 10 skala okuler = 16 skala objektif micrometer. 1 skala objektif=0,01 mm, berarti 10 skala okuler=160 um. Jadi 1 skala okuler= 16 um.
6.      Pada praktikum ini didapat bahwa pada perbesaran 10x, skala 1 okuler= 0,01 mm, sedangkan pada perbesaran 40x, 1 skala okuler= 0,04 mm.
7.      Melakukan perhitungan pada preparat yang diamati berdasarkan skala hasil kalibrasi.






















V.      HASIL PENGAMATAN

           
Gambar
Keterangan





-Kalibrasi Mikrometer pada 
  Perbesaran 10 X







-Kalibrasi Mikrometer pada
  perbesaran 40 X





















Menghitung diameter sel-sel pada penampang melintang batang Rhicinus sp.(perbesaran 40x)
 
Menghitung panjang sel-sel pada penampang melintang batang Rhicinus sp.(perbesaran 10x)

VI. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan melalui mikroskop, kita dapat menganalisis pada gambar pertama dan kedua merupakan metode kalibrasi pada perbesaran 10 X dan perbesaran 40 X.
Pada perbesaran 10 X terlihat bahwa smua skala, baik objektif maupun okuler saling berhimpit satu sama lain, misalnya pada skala 50 hingga 55 (5 skala) pada skala okuler berhimpit dengan skala 5 satuan pada skala objektif. Artinya bahwa skala okuler = skala objektif, atau 1 skala okuler= 0,01 mm.
Pada perbesaran 40 X terlihat bahwa skala yang berhimpit adalah 4 skala okuler dengan 1 skala objektif. Hal ini berarti bahwa 1 skala okuler mewakili 0,04 mm.
Dengan hasil berupa angka-angka diatas kita telah berhasil mengkalibrasi micrometer pada perbesaran 10X dan 40 X yang masing-masing memiliki ukuran 0,01 dan 0,04. Hasil ini selanjutnya kita jadikan angka hitung dalam pengukuran preparat yang akan kita ukur.
            Setelah melakukan kalibrasi, selanjutnya kita memulai pengukuran preparat mikroskopis. Kelompok saya mendapat giliran untuk mengukur panjang sel-sel pada preparat melintang batang Rhicinus sp. Pada perbesaran 10 X serta diameter sel pada preparat melintang batang Rhicinus sp.
Pada pengukuran panjang sel-sel preparat melintang  Rhicinus sp.(perbesaran 10 X), memperoleh hasil dengan panjang 63-33 skala okuler (30 skala okuler), artinya panjang sel-selnya adalah 30 X 0,01= 0,3 mm.
Sedangkan untuk pengukuran diameter selnya dengan perbesaran 40 X, memperoleh hasil 7 skala okuler, artinya diameter tiap selnya rata-rata adalah 7 X 0,04 =  0,28.

  







VII. KESIMPULAN
1.      Mikrometri adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur panjang,lebar serta bagian-bagian sel
2.      Penentuan nilai skala okulerimikrometer dan obyekmikrometer ditentukanoleh banyaknya garis pada skala yang saling berimpit dan tergantung pada perbesaran mikroskop optiphot yang digunakan.
3.      Pada perbesaran 10 X diperoleh kalibrasi 1 skala okuler=0,01 mm, sedangkan pada perbesaran 40 X diperoleh 1 skala okuler = 0,04 mm.

VIII. SARAN
1.      Dalam melakukan kalibrasi hendaknya melakukan dengan teliti sehingga hasil kalibrasinya akan mendapatkan hasil yang akurat
2.      Hendaknya setiap mahasiswa melakukan pengukuran micrometer agar semua paham dengan cara kerja micrometer.

IX. DAFTAR PUSTAKA
Rudyatmi, E & Nur Rahayu U., 2004. Diktat Mikroteknik. Semarang : FMIPA UNNES.
Setiati, N dkk. 2004. Bahan Ajar I : Taksonomi Hewan. Semarang : Laboratorium       Taksonomi Hewan Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
Suntoro, H. 1983. Metode Pewarnaan. Jakarta : Bhratara Karya Aksara
http://kuliahbiologi.wordpress.com/category/mikroteknik.Diakses tanggal 24  
         Mei 2011

Apakah blog ini bermanfaat untuk Anda?

Pengunjung

Pengikut